Pagi ini di California Academy of Sciences, sebuah tim dari mantan astronot, ilmuwan ruang angkasa, NASA alum, dan warga yang peduli lain dari sistem surya mengumumkan sebuah inisiatif belum pernah terjadi sebelumnya untuk menempatkan teleskop surya mengorbit di luar angkasa. Yayasan B612 ingin memetakan penduduk asteroid tata surya bagian dalam dan grafik orbitnya selama seratus tahun ke depan. Dan untuk melakukannya, itu akan membangun, peluncuran, dan mengoperasikan didanai swasta misi luar angkasa pertama dalam sejarah spaceflight manusia.
Sebagai perusahaan luar angkasa yang dilakukan secara pribadi, Sentinel Misi adalah suatu usaha yang ambisius. Tapi B612 (nama yayasan berasal dari asteroid fiksi yang merupakan rumah bagi karakter judul dalam sastra klasik Perancis The Little Prince) CEO Ed Lu terkejut bahwa itu telah diambil selama ini bagi seseorang untuk melakukan hal ini. Ada entitas menonton langit, seperti Program NASA Near-Earth Object, yang telah login hampir 10.000 benda - 90 persen dari perkiraan objek yang lebih besar dari setengah mil di. Namun menurut B612, ada setengah juta asteroid yang lebih besar daripada yang menghancurkan wilayah Tunguska di Rusia utara pada tahun 1908. Dari mereka, kami sudah dipetakan hanya satu persen.
Sentinel bertujuan untuk memetakan sisanya. Teleskop inframerah akan diluncurkan ke orbit heliosentris beberapa waktu kemudian dekade ini yang akan di kali menempatkannya 170 juta mil dari Bumi. Ini akan memindai seluruh malam setengah dari langit setiap 26 hari, mengidentifikasi setiap objek bergerak. Hanya dalam 5,5 tahun, B612 berencana telah memetakan orbit 98 persen dari semua asteroid bumi dekat - lebih dari setengah juta benda Total.
Yayasan B612 tidak awalnya berangkat untuk memetakan asteroid. Kelompok ini terbentuk dari pertemuan satu hari pada tahun 2001 di NASA Johnson Space Center mengatasi ancaman asteroid yang potensial. Ini mengatur tentang membawa kesadaran terhadap ancaman asteroid potensial dan mencari cara membelokkan asteroid pembunuh harus satu yang pernah terdeteksi. Tapi dalam beberapa tahun, menjadi jelas bahwa manusia tidak bisa membelokkan apa yang mereka tidak dapat melihat.